Fenomena Air Keruh di Danau Toba, Kerugian Ditafsirkan Mencapai 10 Miliar

top-news

Sebuah video Facebook dari akun Facebook DANAU TOBA – Samosir menunjukkan keruhnya air di Danau Toba. Video menunjukkan beberapa lokasi air keruh yang mencakup wilayah cukup luas di Danau Toba.

Hal serupa juga terjadi di sepanjang garis pantai yang berada di kawasan Waterfront City Pangururan hingga ke Desa Tanjung Bunga, Kec. Pangururan, Kab. Samosir semenjak beberapa hari lalu.

Kadis Lingkungan Hidup (Lindup) Samosir Edison Pasaribu mengungkapkan, fenomena tersebut terjadi karena cuaca ekstrem yang terjadi sejak tanggal 10 Juli 2025. Angin kencang tersebut mengakibatkan lumpur pada dasar danau terangkat, sehingga perairan di beberapa lokasi di Danau Toba menjadi keruh.

“Angin kencang mengakibatkan ombak hingga satu meter ini membuat lumpur terangkat ke permukaan danau. Dan hasil laboratorium, air keruh tersebut mengakibatkan kadar oksigen dalam air menurun. Sehingga, ikan yang berada di kawasan tersebut mati,” jelas Edison dilansir dari Tribun Medan, Selasa (22/7/2025).

“Soal pastinya berapa kerugian masyarakat sekitar, kita belum bisa pastikan. Namun infomasi dari masyarakat, kerugian mencapai Rp10 miliar,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, fenomena alam ini merupakan sesuatu yang telah terjadi dalam waktu berkala.

“Ini merupakan fenomena alam yang terjadi sekali dalam lima tahun. Hal sama juga terjadi pada lima tahun yang lalu. Ikan di sana mati karena air keruh,” tutur Edison.

Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Tetty Naibaho yang juga warga lokal turut membenarkan kejadian tersebut.

“Menurutku sebagai warga yang tinggal di Samosir, kemungkinan karena ombak besar yang disebabkan angin kencang/cuaca ekstrem,” ucapnya dilansir dari Detik.com, Senin (21/7/2025).

"Cuaca ekstrem ini sejak Mei dan air dapat kembali normal setelah cuaca ekstrem berlalu," lanjut Tetty.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *